Sebagaimana kita ketahui bahwa selain rasa dan tampilan, faktor kebersihan dan ke-higienisan merupakan satu faktor yang perlu diperhatikan guna menunjang keberhasilan sebuah bisnis di bidang bakery. Apabila pada proses produksi obat diketahui ada istilah 'CPOB' atau cara pembuatan obat yang baik dan benar, dimana industri farmasi menerapkan berbagai prosedur guna memastikan obat yang diproduksi mencapai suatu standar yang telah ditetapkan seperti level steril yang maksimal, misalnya dengan mengharuskan setiap orang yang masuk fasilitas produksi mengenakan penutup kepala, masker, jas lab, dan pembungkus sepatu, dan juga melalui sebuah ruangan yang disebut air shower untuk  meminimalisir terbawanya unsur yang tidak dikehendaki ke dalam fasilitas produksi. Nah, sayangnya dalam produksi bakery tampaknya para pengusaha bakery belum memiliki standar proses yang baku, terlebih lagi bagi para pengusaha bakery individual atau rumahan, sehingga seringkali masih dijumpai hal-hal yang dapat dikatakan kurang menunjang faktor higienis tersebut. Apa saja hal tersebut, dan bagaimana mensiasatinya agar kita sebagai produsen bakery dapat mempertahankannya demi meningkatkan kepuasan pelanggan?  Silakan simak paragraph selanjutnya.  Berfokus pada produsen bakery individual dan rumahan, yang jumlahnya kian hari kian meningkat, beberapa hal mengenai faktor higienis yang  perlu diperhatikan dan tips untuk mensiasatinya antara lain:

1. Produsen bakery individual yang mengerjakan produksi bakery mereka di rumah perlu menyiapkan space khusus dan tersendiri yang bebas gangguan dan interupsi dari anggota keluarga lain, mengapa demikian? karena bila ruang kerja menyatu dengan ruang dan area lain dimana anggota keluarga memiliki akses untuk interaksi dan komunikasi, maka sang baker akan dengan mudah terganggu fokus dan konsentrasinya. Interupsi haruslah ditekan seminimal mungkin, bahkan termasuk juga dari si buah hati balita  yang memiliki rasa penasaran tinggi untuk ikut memainkan peralatan baking bunda-nya, yang tentunya akan meningkatkan resiko kontaminasi dan menurunkan tingkat higienis produk bakery yang sedang dibuat. Seorang baker profesional sebaiknya dapat memisahkan waktu khusus untuk fokus pada pengerjaan produk  bagi konsumennya, dan kapan waktu untuk berinteraksi dengan anggota keluarga.


2. Perlunya membiasakan diri untuk langsung membersihkan setiap peralatan yang selesai digunakan dan tidak menunda-nunda. Bila kita lihat, proses baking kadang mirip dengan proses yang dilakukan seorang pelukis yang tengah berkarya, mereka sama-sama menggunakan banyak kuas dan tinta, mencampur adukkan berbagai warna dan berkarya di kanvas, namun setelah maha karya selesai.. ternyata studio seni berubah menjadi kapal pecah, bahkan sang pelukis pun coreng moreng. Disinilah perlunya kebiasaan untuk menjaga agar peralatan dan space ruang kerja agar tetap bersih, karenanya, upayakan agar ruang kerja memiliki atau dekat dengan fasilitas cuci, sapu dan pel juga ruang kerja secara berkala, untuk menghindari hadirnya semut dan  binatang lain yang dapat mengkontaminasi kebersihan produk. Namun demikian upayakan untuk melindungi dengan menutup bahan-bahan dan peralatan yang terbuka, saat menyapu  - karena debu dan banyak partikel yang mudah terbang saat menyapu. Taburkan juga kapur anti semut di sekitar kaki meja dan lemari penyimpanan untuk mencegah semut naik.

3. Selain ruang kerja dan peralatan, rawat juga lemari penyimpanan bahan baku dengan membersihkannya secara berkala, secara periodik, keluarkan semua bahan baku yang ada, dan perhatikan tanggal kadaluwarsanya satu per satu, seringkali seorang baker akan terkejut menemukan adanya bahan yang telah lewat tanggal kadaluwarsa. Pertahankan juga suhu dan kelembaban lemari penyimpanan bahan baku, jauhkan penempatan  lemari di sisi dinding yang bersebelahan dengan ruang lembab semisal wc dan bak air  yang akan menimbulkan kelembaban tinggi, untuk mempertahankan kesegaran bahan baku,  jangan melakukan 'over stocking' atau melakukan stock dalam jumlah yang terlalu besar agar freshness dapat selalu dijaga.


3. Finger licking is "NOT" good! Bila kita saksikan iklan sebuah produk chicken fast food yang berslogankan "Finger licking good", maka slogan tersebut tidaklah dapat diaplikasikan pada proses pembuatan bakery, seorang baker yang sadar higienis tentunya tidak akan pernah melakukan hal ini, 'finger licking' sesungguhnya harus dimasukan dalam hal yang dilarang, dan menjadi peraturan utama yang perlu dihindari setiap pelaku bisnis bakery, mengapa demikian? Karena saliva manusia mengandung beratus atau bahkan beribu jenis bakteri, bahkan dapat menjadi sumber penularan infeksi virus termasuk yang berbahaya/mematikan seperti hepatitis dan sejenisnya. "Finger licking" ini pun juga harus dicegah termasuk bila akan dilakukan oleh pihak lain seperti anggota keluarga dan rekan yang hadir di lokasi produksi. Amat disayangkan, bahkan pada acara baking dan masak-memasak di stasiun tv swasta kita, sering mempertunjukkan adengan finger licking pada saat proses pembuatan, dan semoga adanya artikel ini dapat merubah persepsi dan kesadaran dari para bakers di penjuru tanah air.


4. Kuku panjang, nah hal ini pun terkadang tidak disadari oleh beberapa bakers yang terbilang 'modis' dan ingin memelihara penampilan. Perlu diketahui bahwa saat seseorang terjun di bidang bakery, maka sudah seharusnya ia berfokus pada kebersihan yang berarti mengorbankan keinginan untuk berkuku panjang. Sama alasannya dengan point 3 di atas, kuku pun dapat membawa serta berbagai bakteri dan kuman, dan juga mentrasfernya ke bahan baku dan produk yang sedang dikerjakan, apalagi bila produk yang dibuat mengandung unsur cake decorating dengan unsur clay dengan fondant yang memerlukan banyak kontak tangan, maka kuku yang  pendek dan terawat dengan baik akan menunjang kebersihan dan keberhasilan proses produksi.


5. Silence is gold. Apa yang dimaksud dengan ungkapan ini? Sering para asisten dan staff baker yang tidak sadar bahwa penggunaan masker sangat penting, namun yang sering terjadi adalah para asisten tidak menggunakan maskernya dan bahkan bercakap-cakap dengan rekannya sambil melakukan proses produksi. Telah ada penelitian bahwa dalam setiap 15 detik percakapan, terjadi 'hujan lokal' sebanyak 2-3 kali dengan jarak yang dapat mencapai 50 cm ke arah depan, yang artinya dapat terjadi kontaminasi pada produk bila seorang baker melakukan produksi sambil bercakap-cakap. Hal ini mungkin tampak remeh  namun merupakan tanggung jawab moral untuk menghasilkan produk bakery yang higienis dan bebas kontaminasi. Bila seorang baker melakukan proses produksi di rumah, maka ingatkan anggota keluarga lain untuk tidak mengajaknya bicara selama proses produksi, dan tentunya ini merupakan hal yang sangat baik guna menunjang higienis produk.

6. Wash and wash again our hands. Kebiasaan mencuci tangan adalah suatu yang harus  dibiasakan, menggunakan air pada keran dan sabun cair, sehingga kualitas sabun tetap bersih dan tidak tercemar, tidak seperti sabun batangan yang berdasar hasil penelitian ternyata  dapat berubah menjadi sarang kuman saat lelehannya terakumulasi dari waktu ke waktu, terutama pada soap container yang tidak pernah dibersihkan. Mencuci tangan ini pun perlu dilakukan sesering mungkin walau dirasa tidak kotor, karena seringkali kita tanpa sadar menyentuh bagian tubuh kita semisal menggaruk kepala yang gatal, atau menyeka keringat di kening, yang tentunya membawa serta kuman dan polutan pada jari dan kuku. Hindari juga penggunaan perhiasan di kala proses produksi, dan rawatlah rambut dan upayakan batas maksimal panjang rambut seminimal mungkin.

Akhir kata, higienis merupakan unsur yang mungkin kadang dipandang sebelah mata, baik oleh baker, bahkan oleh konsumen sendiri, tetapi bila secara moral dan kebiasaan kita dapat menjunjung dan mempertahankan unsur higienis ini dengan baik, maka otomatis hal ini akan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan usaha di bidang bakery tersebut, selain juga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan guna memenuhi order dari konsumen yang merupakan satu demi satu rantai keberhasilan menuju sukses ktia sendiri. Semoga bermanfaat dan stay hygienic! Sukses selalu.