Sabtu, 16 Oktober 2010

2. proses produksi batik tulis

Proses produksi batik cap Berbeda dengan proses produksi batik tulis. Adapun langkah-langkah dalam proses produksi batik cap dijabarkan sebagai berikut :
A. Proses Pembuatan Batik Tulis
  1. Memeriksa kain mentah (cambric) yang masih dalam gulungan. Kain mentah itu lalu dipotong sesuai ukuran yang direncanakan.
  1. Setelah dipotong, kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah direndam, dimasukkan didalam air mendidih yang telah diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih putih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Kemudian kain dijemur dan dilipat Setelah dipotong, kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah direndam, dimasukkan didalam air mendidih yang telah diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih putih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Kemudian kain dijemur dan dilipat agar menjadi lemas.
  2. Membuat pola batik terlebih dahulu pada kertas minyak, setelah itu kain diletakan diatas kertas yang berpola tadi untuk melakukan proses penyalinan ulang pola batik (pengeblatan).
  3. Penulisan (Hand written) yaitu penulisan dengan menggunakan canting dan alat perlengkapan lainnya. Sebelum masuk dalam tahap keempat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
  4. Setelah itu dicat tembok dengan menggunakan malam, biasa disebut lap-lapan, yaitu menutup  tempat-tempat tertentu dengan malam sesuai desainnya.
  5. Setelah kering dicolet dibeberapa tempat tertentu dengan warna yang diinginkan.
  6. Kemudian dilorot, dengan cara memasukkannya kedalam bak air panas agar malam lepas dari kain. Hasil proses ini adaah produk setengah jadi.
  7. Setelah dilorot, diberi isen-isen yaitu memberi pola pada bagian tertentu kemudian ditutup dengan malam.
  8. Kain dimasukkan didalam bak kedua untuk diberi warna soga (coklat) pada bagian pola baru.
  9. Terakhir, kain yang telah diberi soga dilorot kembali, dicuci dan dikanji kemudian dijemur  pada tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari. Setelah kering, kain dilipat dan didiamkan selama satu malam agar kain menjadi lebih halus. Dengan demikian proses pembatikan telah selesai. Selanjutnya diberi cap perusahaan agar mudah dibedakan dengan produk batik lain. Barang yang telah dicap, dibungkus dan dimasukkan ke dalam plastik kemudian diserahkan pada bagian pemasaran untuk dipasarkan.
    Proses produksi batik cap Berbeda dengan proses produksi batik tulis. Adapun langkah-langkah dalam proses produksi batik cap dijabarkan sebagai berikut :
    A. Proses Pembuatan Batik Tulis
    1. Memeriksa kain mentah (cambric) yang masih dalam gulungan. Kain mentah itu lalu dipotong sesuai ukuran yang direncanakan.
    1. Setelah dipotong, kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah direndam, dimasukkan didalam air mendidih yang telah diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih putih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Kemudian kain dijemur dan dilipat Setelah dipotong, kemudian kain direndam dalam air selama 5 hari agar tidak ada pengerutan. Setelah direndam, dimasukkan didalam air mendidih yang telah diberi obat pemutih agar kain menjadi lebih putih dan kanji dapat melekat untuk memudahkan proses pembatikan. Kemudian kain dijemur dan dilipat agar menjadi lemas.
    2. Membuat pola batik terlebih dahulu pada kertas minyak, setelah itu kain diletakan diatas kertas yang berpola tadi untuk melakukan proses penyalinan ulang pola batik (pengeblatan).
    3. Penulisan (Hand written) yaitu penulisan dengan menggunakan canting dan alat perlengkapan lainnya. Sebelum masuk dalam tahap keempat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
    4. Setelah itu dicat tembok dengan menggunakan malam, biasa disebut lap-lapan, yaitu menutup  tempat-tempat tertentu dengan malam sesuai desainnya.
    5. Setelah kering dicolet dibeberapa tempat tertentu dengan warna yang diinginkan.
    6. Kemudian dilorot, dengan cara memasukkannya kedalam bak air panas agar malam lepas dari kain. Hasil proses ini adaah produk setengah jadi.
    7. Setelah dilorot, diberi isen-isen yaitu memberi pola pada bagian tertentu kemudian ditutup dengan malam.
    8. Kain dimasukkan didalam bak kedua untuk diberi warna soga (coklat) pada bagian pola baru.
    9. Terakhir, kain yang telah diberi soga dilorot kembali, dicuci dan dikanji kemudian dijemur  pada tempat yang tidak langsung terkena sinar matahari. Setelah kering, kain dilipat dan didiamkan selama satu malam agar kain menjadi lebih halus. Dengan demikian proses pembatikan telah selesai. Selanjutnya diberi cap perusahaan agar mudah dibedakan dengan produk batik lain. Barang yang telah dicap, dibungkus dan dimasukkan ke dalam plastik kemudian diserahkan pada bagian pemasaran untuk dipasarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar